Postingan

Perihal Mimpi

Gambar
  Ada yang mengatakan, mimpi mempunyai arti. Ada yang mengatakan, mimpi hanya ‘kembange turu’ belaka. Ada juga yang mengatakan secara sains, mimpi terjadi karena ‘kebocoran memori’ (jal Googling). Dalam hal ini, saya memilihi netral saja. Artinya, saya tidak terlalu membenarkan, juga tidak mengabaikannya begitu saja. Karena beberapa mimpi manusia juga terbukti menjadi kenyataan. Tapi tetap sasaja saya tak terlalu menghiraukannya. Tapi saat ini saya ingin dan merasa perlu, menceritakan beberapa mimpi saya, yang entah itu mempunyai arti atau hanya sekadar kebocoran memori belaka. Yang jelas, ketika saya mengalami mimpi itu, saya bangun dalam keadaan ketakutan. Orang lain plis tidak usah membesar-besarkan, karena saya juga tidak terlalu menghiraukannya. Yang pertama, dulu waktu masih kecil. Saya bermimpi sekeluarga satu rumah saya sedang sarapan pagi lauk kluban (sayur urap), dan saya tidak kebagian. Di kehidupan nyata saat itu, saya tidak terlalu suka kluban. Tapi entah kenapa ke

Nasi Pahit

Gambar
  Pagi ini mentari agak murung. S egerombolan awan mendung menutupi hampir seluruh lapisan atomosfer Indonesia. Sebuah rumah mungil di pedesaan menampakkan kepulan asap dari atap bagian belakangnya. Suara-suara gemlontang panci dan wajan pun terdengar beriringan begitu merdunya. Sesekali bau gurih ikan asin yang digoreng telanjang tercium dari luar . Alhamdulillah, sepertinya seluruh anggota penghuni rumah pagi ini masih bisa merasakan nikmatnya sarapan. Jam dinding menunjukkan pukul 7, seluruh penghuni rumah mulai bergegas berangkat ke rutinitas masing-masing. Mbah Uti mengawali nya dengan mengayun sepeda menuju Paud . Ibu k baru saja mengantar Ruhma ke Makdenya, dan biasanya sebentar lagi akan menyusul Mbah Uti ke Paud . S edangkan Mbah Kung seperti biasa meni k mati masa pensiunnya dengan bersih-bersih di kebun . Tapi hari ini ada yang berbeda . Bapak belum bangun. "Bapak, Ibuk berangkat dulu ya. Jangan lupa, nanti kunyitnya diminum." , pesan Ibuk, s

Menikah; Sebuah Awal atau Sebuah Akhir dari Sebuah Cerita

Gambar
  Saya kecewa dengan alur cerita komik serial Naruto yang berakhir di pelaminan. Maksud saya, happy ending is good, but.. come on, apakah nikah itu akhir dari segalanya? Saya termasuk generasi yang 90% proses pendewasaannya 'dibantu' oleh manga ini. Mulai dari memahami kenapa Sasuke, teman Naruto, memilih jalan gelapnya, meski akhirnya ia kembali. Juga villain Pain, yang meneror Konoha secara membabi buta yang menatasnamakan 'kebenaran'. Oh iya, negitu juga Itachi. Pokoknya banyak deh. Bagaimana dengan si Tokoh Utama? Aaah, kok, masak setelah nikah, tamat si? Padahal saya sangat ingin sekali melihat bagaimana Naruto membina rumah tangganya, bagaimana dia mengatur era pemerintahannya. "Kan masih dilanjut di era Boruto??" Woi, bangun!! Di serial Boruto itu Naruto mati!! Di Indonesia, serial anime Naruto tamat di tahun 2017. Eh iya apa ya, saya lupa. Yang jelas, di tahun itu saya baru saja selesai kuliah S1. Yang artinya, kehidupan sebenarnya baru akan saya mulai

Menjadi Pengajar di Desa Sendiri

Gambar
  Perkenalkan, nama saya Ragil Basuni, usia (saat ini) 27 tahun. Terlahir di sebuah desa bernama Tambaksari, sebuah desa yang terletak di Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal Jawa Tengah Indonesia. Kode pos? 51354. Saya bekerja sebagai seorang pengajar di MI di desa saya sendiri. Sebelumnya, setelah lulus kuliah, saya mengajar di MI di desa sebelah. Namun karena alasan membutuhkan guru laki-laki, saya ditarik untuk mengajar di desa sendiri. Ini salah satu keunggulan desa saya, tak pernah mau kalah. Semua ada hikmah. Selain lebih dekat dengan rumah, saya menjadi lebih bisa mengibarkan nama saya di desa sendiri. Memang, ini bukanlah yang saya inginkan. Tapi, boleh juga. Yang tidak mengenakkan dari mengajar di sekolah di desa sendiri adalah, kamu harus bisa menjaga image pagi-sore-siang-malam. Karena kamu adalah sosok "Guru" di mata masyarakat, tidak hanya di sekolah. Terlebih lagi jika kamu adalah seorang Imam Musholla. Yang paling tidak mengenakkan lagi ketika datang saatnya pe

Sunrise di Desa Tercinta

Gambar
  Foto ini diambil di sebelah timur desa saya, desa Tambaksari, sebuah desa di Kecmatan Rowosari Kabupaten Kendal Jawa Tengah. Tanggalnya kapan saya lupa. Kebetulan saat itu saya sedang libur, jadi saya putuskan sekali-sekali untuk jalan-jalan, bersama anak dan istri. Terlihat matahari yang sedang terbit dari timur, dengan perpaduan sawah yang membentang luas. Jalan tersebut menghubungkan desa kami dengan sebuah desa di timur Tambaksari, yaitu desa Parakan. Di jalan tengah sawah ini biasanya setiap pagi rame para pejalan kaki, untuk menikmati udara segar dan pemandangan yang indah. Dari jalan tersebut, jika kita melihat ke arah selatan, maka kita akan melihat pemandangan gunung yang sangat indah sekali. Sayangnya saya tak sempat memotretnya. Tambaksari. Dari namanya, kamu bisa membayangkan bahwa desa ini banyak tambaknya. Dan memang benar, desa saya adalah sebuah desa yang mayoritas masyarakatnya bermatapencaharian sebagai petani tambak. Sisanya ada yang usaha ikan pindang, ikan asap,